Postingan

Puisi Untuk Ibu Sayang

kala fajar mengintip bumi, kau tersenyum saat mentari terhapus kelam, kau tetap tersenyum cantik kokoh atau sebenarnya rapuh? Tak satu pun ada yang tahu rasa mu itu Kekuatan terus menyelimuti mu Kau terus bertahan.. Bertahan memayungiku dari percikan hujan dan panasnya mentari Kau menghapus keangkuhan sunyi dari benakku Kau jua slalu membunuh  kepiluan dalam diri ku Kau bagi senja.. Selalu menuntun ku ke dalam asa cinta Membawa aku hanya pada keindahan Garis kelelaham mungkin terus membayangi mu Dan aku tak heran dengan itu Karna sebenarnya aku tahu, terkadang kau tak tahu harus berpijak dimana lagi untukku Segala sudut tlah kau tapaki, seluruh arah tlah kau singgahi Kau ada di laut, menari bimbang bersama deburan ombak landai Kau pun ada di hutan, menangis pilu bersama hijaunya dedaunan kering Dimana ada baying pelangi, ke situ pula kau berlari Saat mentari hendak menyapa bumi, kau merangkak jua mencari celah-celah tirai kehidupan Kau tak perna

Seikat Rindu

Masih terhanyu taku Dalam melodi rindu Yang menenggelamkan sejuta rasa Dan mengusir rasa suka Ku tutup mata ini Tuk menepis sejuta angan Ku beranjak pergi Meninggalkan seberkas cahaya mu Yang menggerogoti batinku Tlah kucoba untuk menghilang Namun tak ada titik terang Semburat cahaya mu semakin nyata Dan mengikis hati ini Ku titipkan rasa ini Pada hembusan angin Yang melaju kencang di batin Asa terasa begitu hampa